Rabu, 16 Maret 2011

Klasifikasi Pompa Sentrifugal lanjutan Pompa kerja Dinamis

Pompa sentrifugal diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain:

  1. Bentuk arah aliran yang terjadi di impeller. Aliran fluida dalam impeller dapat berupa : 1. Pompa aliran radial 2. Pompa aliran aksial 3. Pompa aliran campur (mixed flow)
  2. Bentuk konstruksi dari impeller. Impeller yang digunakan dalam pompa sentrifugal dapat berupa open impeller, semi-open impeller, atau close impeller.
  3. Banyaknya jumlah suction inlet. Beberapa pompa setrifugal memiliki suction inlet lebih dari dua buah. Pompa yang memiliki satu suction inlet disebut single-suction pump sedangkan untuk pompa yang memiliki dua suction inlet disebut double-suction pump.
  4. Banyaknya impeller. Pompa sentrifugal khusus memiliki beberapa impeller bersusun. Pompa yang memiliki satu impeller disebut single-stage pump sedangkan pompa yang memiliki lebih dari satu impeller disebut multi-stage pump.
  5. Kapasitas  Kapasitas rendah    :   < 20 m3 / jam ;  Kapasitas menengah    :   20 - 60 m3 / jam ;  Kapasitas tinggi    :   > 60 m3 / jam
  6. Tekanan Discharge :  Tekanan Rendah    :   < 5 Kg / cm2  ;  Tekanan menengah    :   5 - 50 Kg / cm2 ;   Tekanan tinggi        :   > 50 Kg / cm2
  7. Posisi Poros :  Posisi tegak;  posisi mendatar.

Terminologi

Beberapa terminologi dan istilah khusus yang sering berkaitan dengan pompa, ialah:
  1. TDH = Total Dynamic Head, yaitu besarnya head pompa. Merupakan selisih antara head discharge dengan head suction; terkadang disebut head atau total head.
  2. BEP = Best Efficiency Point, yaitu kondisi operasi dimana pompa bekerja paling optimum.
  3. NPSHr = Net Positive Suction Head required, yaitu nilai head absolut dari inlet pompa yang dibutuhkan agar tidak terjadi kavitasi.
  4. NPSHa = Net Positive Suction Head available, yaitu nilai head absolut yang tersedia pada inlet pompa.
  5. Kavitasi, yaitu kondisi dimana terjadinya bubble (gelembung udara) di dalam pompa akibat kurangnya NPSHa (terjadi vaporisasi) dan pecah pada saat bersentuhan dengan impeller atau casing. Agar tidak terjadi kavitasi, maka NPSHa harus lebih besar dari NPSHr.
  6. Minimum flow, yaitu flow rate yang terkecil yang dibutuhkan agar pompa beroperasi dengan baik. Apabila laju alir lebih rendah dari minimum flow, pompa dapat mengalami kerusakan.
  7. Efficiency, yaitu besarnya perbandingan antara energi yang dipakai (input) dengan energi output pompa.
  8. BHP = brake horsepower, yaitu power (daya) yang dibutuhkan oleh pompa untuk bisa bekerja sesuai dengan kurvanya; memiliki satuan hp.

Bagian-bagian  Pompa Sentrifugal

Pompa Sentrifugal terdiri dari dua komponen utama:
           I.      Komponen  berputar terdiri dari  Impeller dan shaft
          II.    Komponen stationary atau diam terdiri dari  casing, Volute, casing cover, dan bearing.

General components of Centrifugal Pump
   
 General components of a Centrifugal Pump


A. Stuffing Box ( Mechanical Seal)
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa menembus casing yang perlu diperhatikan material face dan sealing. 
Parts of a simple Seal Chamber
 B. Stuffing Box ( Gland Packing)
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon. Perlu diperhatikan kemampuan material gland packing terhadap kecepatan gesek.


C. Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.

Poros Pompa
D. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal bearing dan interstage atau distance sleever.

E. Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
sudu atau vane impeler

Artikel Terkait Cara membuat Gambar Impeler 
 Artikel Lainnya.


F. Volut Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage). 

Terdapat dua jenis wadah
Wadah volute  memiliki impeler yang dipasang dibagian dalam wadah.
Salah satu tujuan utamanya adalah membantu kesetimbangan tekanan hidrolik pada
batang torak pompa. Walau begitu, mengoperasikan pompa dengan wadah volute pada
kapasitas yang lebih rendah dari yang direkomendasikan pabrik pembuatnya dapat
mengakibatkan tekanan lateral pada batang torak pompa. Hal ini dapat meningkatkan
pemakaian sil, bantalan poros, dan batang torak itu sendiri. Wadah volute ganda
digunakan bilamana gaya radial menjadi cukup berarti pada kapasitas yang berkurang.

Wadah bulat (stage casing)  memiliki baling-baling penyebaran stasioner disekeliling impeler (diffuser) yang mengubah kecepatan menjadi energi tekanan. Wadah tersebut banyak digunakan untuk pompa multi-tahap. Wadah dapat dirancang sebagai:
Stage casing with difusser

Wadah padat: seluruh wadah dan nosel dimuat dalam satu cetakan atau potongan yang   sudah dibuat pabrik pembuatnya.
Wadah terbelah: dua bagian atau lebih disambungkan bersama. Bilamana bagian
wadah dibagi oleh bidang horisontal, wadahnya disebut terbelah secara horisontal
atau wadah yang terbelah secara aksial.

 Solid Casing
Cut-away of a pump showing volute casing
       
       
          

G. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
sisi masuk impeller


H. Impeller
Impeler merupakan cakram bulat dari logam dengan lintasan untuk aliran fluida yang sudah terpasang. Impeler biasanya terbuat dari perunggu, polikarbonat, besi tuang atau stainless steel, namun bahan-bahan lain juga digunakan. Sebagaimana kinerja pompa tergantung pada jenis impelernya, maka penting untuk memilih rancangan yang cocok dan mendapatkan impeler dalam kondisi yang baik.
Jumlah impeler menentukan jumlah tahapan pompa. Pompa satu tahap memiliki satu impeler dan sangat cocok untuk layanan head (=tekanan) rendah. Pompa dua tahap memiliki dua impeler yang terpasang secara seri untuk layanan head sedang. Pompa multi-tahap memiliki tiga impeler atau lebih terpasang seri untuk layanan head yang tinggi.
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.

I. Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil celah antara casing  dengan impeller.
J. Bearing
Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.
 Dilanjutkan ke macam macam Impeler


Artikel Tehnik.


Artikel Kesehatan

Artikel Religi
Artikel Budaya
Jalan Jalan dan lain lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar