Senin, 28 Februari 2011

Seberapa hebatnya Firaun

Kelima nabi yang disebut dalam ayat ini punya beberapa kesamaan dan beberapa perbedaan dalam perjalanan hidup beliau.
Nabi Ibrhaim misalnya Allah utus untuk menyampaikan risalah kepada umat yang berada di bawah kepemimpinan seorang raja yang sangat hebat luar biasa bernama Namrud. Kehebatan Namrut ini tidak dapat ditandangi bahkan oleh Fir’aun sekalipun dilihat dari sisi loyalitas dan ketaatan rakyat yang dipimpinnya. Dia adalah sosok seorang raja (Kafir) yang “Sangat Bijaksana, santun, dan tegas” bahkan ketika menjatuhkan hukum kepada Nabi Ibrahim yang menghancurkan berhala-berhala mereka beliau membuka sidang terbuka atas Ibrahim AS, sehingga disaksikan oleh seluruh rakyatnya sampai jatuhlah keputusan untuk membakar Ibrahim.
Itu berlangsung setelah sekian lama Nabi Ibrahim berdakwah kesana kemari mengajak umatnya untuk memeluk Din Allah tetapi tak satu pun diantara mereka yang mengikuti jejak beliau, entah karena taat kepada Namrut atau karena takut kepadanya.


Setelah melalui beberapa proses dan beberapa ujian dari Allah SWT (QS. Wa ijib tala)
Setelah proses ujian ini beliau lalui Allah kemudian menyatakan Inni ja iluka linnasi imama (Aku menjadikanmu sebagai Imam bagi seluruh manusia) dan Allah SWT dengan takdir dan kebesarannya membinasakan Namrud dengan seekor lalat kecil yang masuk ke hidungnya, beranak pinak dan tidak hendak keluar hingga dia membenturkan kepalanya kepohon – pohon dan batu-batu sembari menahan rasa sakit hingga diapun menemui ajalnya.
Allah telah membinasakan musuh-Nya dengan kekuasaan Allah dan ketabahan serta kesabaran Ibrahim, bukan karena kehebatan Ibrahim dalam melawan musuh-Nya.
Begitu pula Nabi Musa AS, menghadapi tentara Fir’aun yang begitu hebat dengan segala kelemahan yang ada pada biliau sebagai seorang Nabi. Nabi yang dipilih Allah ini untuk menyampaikan risalah-Nya yang sangat penting kepada umat yang berada dibawah kekuasaan Fir’aun dan bala tentaranya, Allah melebihkannya dengan beberapa kekurangan : Kurang fasih lisannya dalam berbicara, kurang harta bendanya, kurang kekuasaannya, kurang pengikut-pengikutnya, dan berbagai kekurangan lainnya. Bahkan beliau melalui beberapa tahun dalam hidupnya dengan mengasingkan diri di tempat persembunyiannya karena takut akan kejaran tentara Fir’aun karena dengan tidak sengaja beliau telah membunuh seorang yang berasal dari Kubu mereka (QS. Al Qashash : 15)
 

Detail  SIROH NABAWIYAH..

 

Artikel Tehnik.
Artikel Religi
Artikel Kesehatan
Artikel Budaya
Jalan Jalan dan lain lain

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar